Selasa, 12 Juli 2016

Hormon Kebahagiaan

THE MIRACLE of ENDORPHIN
( antisipasi - kenali - tangani )

Dalam kehidupan ini,
Kita seringkali akan terluka oleh orang lain, kadang-kadang sengaja, kadang-kadang tidak sengaja.

Bagaimana kita mengatasi rasa SAKIT HATI , akan menentukan kebahagiaan dalam hidup kita sendiri.

Bila kita MEMENDAM rasa sakit hati dalam hidup kita &  terus menyimpannya, ini disebut DENDAM & KEBENCIAN.

Jika seseorang menyakiti kita di tahun2 yang lalu & kita masih menyimpan dendam, itu akan MERACUNI PIKIRAN & mempengaruhi perjalanan hidup kita sendiri.

Untuk kesehatan &  kebahagiaan kita sendiri, kita harus belajar untuk MEMAAFKAN & MELEPASKAN 'rasa' sakit dan dendam itu.

Jika seseorang sedang marah, panik, cemas, takut, merasa TERTEKAN , maka otaknya mengeluarkan NOR-adrenalin, hormon yg sangat BERACUN.

Di antara RACUN ALAMI ,
hormon ini menempati urutan kedua setelah bisa ular.

RACUN INI membuat fisik kita sakit-sakitan, cepat tua & cepat mematikan syaraf

Jika seseorang mampu mengendalikan PIKIRAN & PERASAANNYA sehingga menghadapi segala sesuatu secara POSITIF , maka otak akan mngeluarkan HORMON BETA-endorfin.

Hormon KEBAHAGIAAN ini berkhasiat MEMPERKUAT daya tahan tubuh,
MENJAGA sel otak tetap muda, MELAWAN penuaan, MENURUNKAN agresivitas, MENINGKATKAN semangat, daya tahan tubuh & kreativitas.

Karena itu BERSIKAPLAH POSITIF jika ingin hidup bahagia, sehat & berumur panjang. Sikap positif akan terpancar dari SENYUM kita yg penuh keikhlasan.

MAAFKAN lah dg tulus ikhlas ucapan & prilaku orang yg menyakiti hati kita krn itu hanyalah masalah "RASA", yg seharusnya mampu kita kendalikan.
----------------
Dikutip dari :
The miracle of
Endorphin
~Dr Shigeo Haruyama.

Selasa, 17 Mei 2016

Agama apa yang paling baik


Seorang ahli dari kelompok The Theology Of Freedom dari Brazil bernama Leonardo Boff bertanya kepada Dalai Lama pemimpin umat Buddha dari Tibet : 

"Yang Mulia, apakah agama terbaik?"

Leonardo Boff menduga bahwa Dalai Lama akan menjawab :
Agama Buddha dari Tibet atau agama Oriental yg lebih tua dari agama Kristen. 

Ternyata sambil tersenyum, Dalai Lama menjawab :

"Agama terbaik adalah agama yg lebih mendekatkanmu  pada TUHAN, yaitu agama yg membuatmu menjadi orang yg lebih baik".

Sambil menutupi rasa malu karena punya dugaan kurang baik tentang Dalai Lama,
Leonardo Boff bertanya lagi :

"Apakah tanda agama yg membuat kita menjadi lebih baik?"

Jawaban Dalai Lama :

Agama apapun yg bisa membuatmu

_ Lebih welas asih
_ Lebih berpikiran sehat
_ Lebih objektif & adil
_ Lebih menyayangi
_ Lebih manusiawi
_ Lebih mempunyai rasa tanggung
   jawab
_ Lebih ber-etika.

Agama yg memiliki kualitas seperti itu adalah agama terbaik".

Leonardo Boff terdiam dan ter-kagum² atas jawaban Dalai Lama yg bijaksana & tidak terbantahkan lagi.

Selanjutnya, Dalai Lama berkata :

Tidak penting bagiku apa agamamu kawan ... tidak peduli kamu beragama atau tidak. Yg betul² penting bagiku adalah perilakumu di depan kawan² mu, di depan keluarga, lingkungan kerja & dunia."

Dalai Lama berkata lagi :

Jagalah pikiranmu, karena akan menjadi perkataanmu.

Jagalah perkataanmu, karena akan menjadi perbuatanmu.

Jagalah perbuatanmu, karena akan menjadi kebiasaanmu.

Jagalah kebiasaanmu, karena akan membentuk karaktermu.

Jagalah karaktermu, karena akan membentuk nasibmu.

Jadi sebenarnya, nasibmu berawal dari pikiranmu.

Jumat, 06 Mei 2016

Five Undeniable Facts Of Life


5ive Undeniable Facts Of Life :

Don't educate your children to be rich. Educate them to be Happy. So when they grow up they will know the value of things not the price.

Best awarded words in London ...
"Eat your food as your medicines.
Otherwise you have to eat medicines as your food".

The One who loves you will never leave you because even if there are 100 reasons
to give up he will find one reason to hold on

There is a lot of difference between human being and being human.
A Few understand it.

You are loved when you are born. You will be loved when you die. In between You have to manage...!

Nice line from Ratan Tata's Lecture
If u want to Walk Fast,  Walk Alone..!
But if u want to Walk Far,Walk Together..!!
Six Best Doctors in the World
1.Sunlight
 2.Rest
 3.Exercise
 4.Diet
 5.Self Confidence &
 6.Friends
Maintain them in all stages of Life and enjoy healthy life
If   you   see   the   moon ..... You   see    the    beauty    of    God .....   If    you   see    the   Sun ..... You   see    the    power   of    God .....   And ....    If   you   see   the   Mirror ..... You   see     the    best    Creation of   GOD .... So    Believe   in     YOURSELF.....

We all are tourists & God is our travel agent who already fixed all our Routes Reservations & Destinations So!
Trust him & Enjoy the "Trip" called LIFE...

Minggu, 12 Juli 2015

Create A Happier Team

Pegawai yang gembira dan terlibat akan baik bagi Organisasi. Riset menunjukkan bahwa mereka lebih kreatif, mencapai hasil yang lebih baik, dan bersedia melangkah lebih jauh. Terlebih lagi, kegembiraan itu menular, ia menciptakan siklus yang mengarah pada keterlibatan lebih lanjut. Untuk mendatangkan sosok seperti itu ke dalam tim kita, fokuslah pada apa yang telah dikenal psikolog sebagai 3 jalan menuju kebahagiaan:

  1. Makna 
  2. Kenikmatan
  3. Keterlibatan

Pertimbangkanlah:

  • Apakah kita aktif mendorong hal di atas ke pegawai kita?
  • Apakah mereka menikmati relasi dan lingkungan di tempat kerja? 
  • Apakah mereka tertawa? 
  • Apakah mereka mengisi peran-peran yang sesuai dengan ketrampilan mereka dan menghadirkan tantangan yang pantas? 
  • Apakah mereka merasa sebagai bagian dari sesuatu yang penting? 

Jika jawabnya adalah tidak, pikirkan bagaimana kita bisa menyesuaikan lingkungan tim untuk mendatangkan lebih banyak kegembiraan-Media Kawasan November 2013.

Sabtu, 04 Juli 2015

Constructive Words


Hope is power. Hope is energy that make someone look ahead. Hope restore broken spirit. Strengthen the weak. We can bring and build hope from our attitude and the way we talk.
Let's us be the ones who raise hope, not the ones who shut down the hope. 

Rabu, 05 Oktober 2011

Terjadilah menurut rencanaMu ......bukan rencanaku.

Selasa, 4 Oktober 2011 adalah momen yang tidak akan terlupakan oleh seorang teman, dimana di hari itu Ia telah kehilangan seseorang yang sangat dicintainya, yaitu sang Ibu.
Sebelumnya, sang Ibu sudah terbaring tak berdaya selama lebih dari 12 hari di RSU Tangerang. Tergoleh lemah dengan bantuan masker oksigen, transfusi darah dan infus. Mata agak terbuka tapi bola mata tidak punya kuasa untuk bergerak seperti layaknya manusia yang sehat. Dokter bilang ini penyakit  semacam rematik akut, yang sangat parah dan tidak ada harapannya. Semua anggota keluarga, termasuk sang suami tercinta yang selalu mengelus lembut rambut sang istri, berharap pada sang Kuasa, jika sekiranya DIA boleh mengabulkan permohonan, mereka berharap agar sang Ibu beroleh kesembuhan. Keluarga ini berharap, atas kesembuhan total si Ibu dan tidak ada satupun yang berdoa semoga Ibu ini segera meninggal supaya tidak menderita. Yang bisa penulis sampaikan pada si ini Bapak adalah, kita boleh berharap dan berencana, tapi sekali lagi ada yang lebih berkuasa di atas sana yang akan menentukan segalanya, termasuk hal yang tidak kita harapkan, yaitu kematian. Ada saatnya kita berusaha maksimal, namun ada juga saat dimana kita tidak bisa melangkah maju karena kita sudah ada di ujung usaha kita, di ambang batas kemampuan kita. So... bagaimana? Ya tentunya serahkan padaNya dan berdoa semoga semua yang akan terjadi adalah bagian dari rencanaNya, bukan rencana kita sebagai manusia. Selanjtnya relakan karena kita sudah setuju untuk menyerahkan ini kepadaNya.

Terkadang sebagai manusia kita merasa bahwa, kalau ada yang sakit, yaa maunya orang itu sembuh. Itu adalah rencana manusia, yang wajar dan sangat manusiawi. Tapi ada juga rencana Tuhan, dimana terkadang rencana Tuhan jauh dari pemahaman alam pikiran manusia.

Sekali lagi .... lakukan yang terbaik, sisanya serahkan kepada Tuhan.
*-* Do your best and God will do the rest......(*-*)

Senin, 03 Oktober 2011

"Forget and Forgive"

Kalau melihat judul di atas mungkin pembaca akan bertanya-tanya...mengapa harus "forget' dan "forgive". Ada saatnya nanti kita akan menghadapi/mengalami hal yang tidak kita inginkan dan sama sekali tidak pernah diharapkan terjadi. Contohnya, perceraian, perselisihan dalam rumah tangga, masalah di pekerjaan atau bahkan penghasilan yang dirasakan tidak pernah cukup. Semuanya itu adalah riak gelombang kehidupan yang selayaknya dengan bijaksana harus dihadapi. Semisal, masalah rumah tangga, dimana istri dan suami berbeda pendapat, ada baiknya dibicarakan baik-baik dan dewasa, saling menghargai dan "legowo". Jika permasalah rumah tangga ini semakin memanas...tentunya akan ada pihak ketiga yang menderita, yang pasti bukan si suami atau si istri. Pihak ketiga ini adalah ..anak. Yang pada saat lahir di dunia ini dielu-elukan sebagai buah hati. Tapi waktu terjadi keributan rumah tangga.... anak jugalah yang akan menjadi korban. Ibarat pelanduk di tengah 2 gajah yang sedang bertikai...
Anak tidak akan banyak komentar atas permasalahan antara kedua "orang dewasa" yang sedang berselisih paham. Tapi anak mendengar dengan hati...mereka merasakan ada 2 aliran kasih yang menuju kepadanya tapi 2 aliran yang berbeda..yang satu dari sang ayah...yang satu nya lagi dari sang ibu. Masing-masing berlomba memberikan kasih ke anak. Anak tetap akan merasan masih.... tapi dengan "rasa" yang berbeda. Dulu kasih itu disampaikan bersama-sama oleh ayah dan ibu. Kali ini diberikan secara berbeda karena si orang tua sedang tidak akur. Dibutuhkan kedewasaan tingkat tinggi untuk hal ini karena, sekali lagi anak tidak akan merasakan luka di tubuhnya... tapi mereka akan terluka secara batin. Mereka merekam apa yang terjadi dan mencontoh apa yg mereka lihat dari sikap ayah dan ibunya. Suatu saat jika anak dewasa ini akan menjadi suatu trauma, terlebih jika orang tuanya bercerai atau berencana untuk bercerai.Alangkah bijak jika para orang tua yang mengalah, melemparkan sejauh mungkin ego masing-masing ke laut, dan bukannya mempertahankan pendapat masing-masing. Sama-sama merendah, mengalah bukan untuk kalah tapi untuk menang. Inilah saatnya "Forget" dan "Forgive".
"Forget" adalah saat untuk melupakan apa yang sudah terjadi di masa lalu ("di belakang") karena kita dalam menjalani hidup mengarah ke depan, bukan? Lupakan masa lalu, perbaiki diri dan intropeksi. Masa lalu letakkan di belakang...jangan di depan, karena nantinya akan jadi batu penghalang untuk kita melangkah maju.
"Forgive"....wah yang ini agak sulit, tapi bukan berarti tidak bisa dilakukan. Sekali lagi,butuh kebesaran jiwa untuk mengampuni seseorang. Padahal dengan "forgive", kita melepaskan batu besar yang menutupi hati kita. Hati kita mampet karena aliran kasih terhalang ..gara-gara di batu besar yang berada di pintu masuk hati. Kita tahu dan kita paham bagaimana cara untuk menyingkirkan si "batu bandel" ini, cuma kita gak mau..., ogah, ......gengsi, ntar dikira nurunin harga diri. Gak lah... justru dengan "forgive", kita berhasil mengalahkan suatu kekuatan besar yang ada di diri kita yang tanpa kita sadar itu adalah musuh dalam selimut..... yang pura-pura memberikan rasa bangga, lebih tinggi, lebih hebat, lebih superior.
Penyelesaian masalah bisa berlangsung lama, atau singkat, tergantung niat dua belah pihak yg sedang bertikai. Mungkin bisa dipakai cara seperti orang menikmati "kopi tubruk". Minuman nikmat ini, untuk beberapa orang dinikmati setelah ampas kopinya mulai turun/mengendap, so.... kopi bisa dinikmati tanpa bibir merasakan butir-butir bubuk kopi yang masih kasar. Sama seperti masalah... tunggu masalah sedikit mengendap, baru dibicarakan baik-baik. tapi, sama seperti kopi... jangan ditunggu sampai dingin..wah citra rasa kopinya hilang. Sama seperti masalah..jangan sampai berlarut-larut. Any comment ..?